DAFTAR HARGA PRODUK-PRODUK AVAIL

HUBUNGI KAMI

Jika ada hal-hal yang kurang dimengerti kami akan membantu anda...

Telp : 0331-3555460 (Fleksi)
Telp : 0331-3111584 (Fleksi)
Telp : 085 236 187 776 (As)
Email : ivoncsianee@gmail.com

Kami tunggu Call anda..

Tangkal Gigi Bernoda dengan Sedotan

10:57 AM Posted In , 0 Comments »

INGIN mempertahankan gigi putih cemerlang? Tentu Anda sudah tahu pentingnya menggosok gigi, melakukan flossing, memeriksakan gigi secara teratur serta menghindari merokok dan mengunyah tembakau. Selain hal-hal rutin dan teknis di atas, ternyata dokter gigi juga menganjurkan Anda untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman yang bisa meninggalkan noda di gigi. Makanan apa saja? Berikut uraiannya untuk Anda.


Anggur. Anggur merah, minuman asam yang mengandung chromogens dan tannin, sangat dikenal karena kejahatannya meninggalkan noda di gigi. Tapi, bukan berarti anggur putih tidak meninggalkan noda. Sebuah studi dari New York University School of Dentistry menemukan, gigi yang dipapar dengan teh semakin mudah ditempeli warna dari sumber yang lain jika sebelumnya telah terpapar dengan anggur putih.

Teh. Sama seperti anggur, teh hitam yang biasa Anda konsumsi juga kaya tannin yang memicu munculnya noda di gigi. Menurut dokter gigi, teh lebih mudah meninggalkan noda dibandingkan kopi (yang kaya chromogen tapi rendah tannin."Teh sangat agresif," tutur Mark S. Wolff, DDS, PhD, dari New York University School of Dentistry di New York City, seperti dikutip situs webmd. Dibandingkan teh hitam, teh herbal, teh hijau dan teh putih berisiko lebih kecil meninggalkan noda.

Kola. Kola yang kaya asam dan chromogen juga bisa meninggalkan noda di gigi. Minuman ringan berwarna pudar sekalipun sudah cukup asam untuk mewarnai gigi."Minuman berkarbonasi mempunyai tingkat keasaman yang sama dengan aki."

Minuman energi (sport drink). Sebuah studi yang dipimpin Wolf menemukan bahwa minuman energi yang kaya asam bisa melembutkan lapisan email gigi, sehingga mempermudah menempelnya noda di gigi.

Berries.Blueberries, blacberries, cranberries, cherries, anggur, buah delima, dan buah-buahan berwarna gelap dan juga berbagai olahannya seperti jus, pie, dan makanan atau minuman juga bisa menimbulkan noda di gigi.

Saus. Saus kedelai, saus tomat, saus kari dan saus berwarna pekat lainnya juga diyakini potensial meninggalkan noda di gigi.

Gula-gula. Permen keras, permen karet, loli pop dan gula-gula lainnya seringkali menjadi agen penyebab noda di gigi. Menurut dokter gigi, gigi Anda juga berisiko ternoda jika lidah berubah warna. Tapi jika tidak dikonsumsi secara teratur, makanan ini kemungkinan kecil meninggalkan noda di gigi.

Sementara untuk meminimalkan jumlah noda yang menempel di gigi saat mengonsumsi makanan tersebut, berikut beberapa cara yang bisa menjadi panduan Anda:

Gunakan sedotan. Menghisap minuman melalui sedotan diyakini bisa mencegah menempelnya warna di gigi, khususnya di gigi bagian depan.

Telan cepat-cepat. Cara ini juga diyakini bisa mencegah menempelnya noda. Tentu saja Anda perlu mengunyah makanan sebelum menelan. Tapi, pastikan tidak menahan makanan terlalu lama di mulut.

Bersihkan dengan air putih. Menggosok gigi setelah minum atau makan tidak selalu efektif. Jika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung sama, Anda bahkan dianjurkan menunggu paling tidak 30 menit sebelum menggosok gigi. Hal ini untuk mencegah pengikisan lapisan email gigi. Karena itu, akan lebih aman untuk membersihkan dengana air putih terlebih dahulu dan menggosok gigi kemudian. (IK/OL-08)
Media Hidup Sehat

Enam Manfaat Jamur untuk Kesehatan

10:42 AM Posted In , 0 Comments »

JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:


Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.

Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung jantung.

Lawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.

Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.

Atasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor. (IK/OL-5)
Media Hidup Sehat